MAKALAH STATISTIK PENDIDIKAN tentang " Sampel dan cara menentukan jumlah ukuran Sampel "
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan penelitian
tersebut terdapat empat hal yang perlu dipahami lebih lanjut yaitu : cara
ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.
Penelitian merupakan cara ilmiah,
berarti penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu, rasional,
empiris dan sistematis. Rasional artinya kegiatan penelitian itu dilakukan
dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
Empiris artinya cara-cara yang digunakan dalam penelitian itu teramati oleh
indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara
yang akan digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian
itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Data yang diperoleh melalui penelitian
itu mempunyai kriteria tertentu, yaitu harus valid, reliabel dan obyetif. Valid
menunjukan derajat ketepatan, yaitu ketepatan antara data yang sesungguhnya
terjadi pada objek dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Misalnya
data orang miskin disuatu desa yang jumlahnya 100, maka peneliti juga harus
melaporkan 100. Bila yang dilaporkan peneliti jauh diatas atau dibawah 100,
maka datanya tidak valid. Realibel menunjukan derajat konsistensi (keajegan)
yaitu konsistensi data dalam interval waktu tertentu. Misalnya data yang
terkumpul dari sumber data kemarin jumlah orang miskin 100, maka sekarang atau
besok sumber data akan tetap menyatakan 100. [1]
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimilki oleh populasi, sedangkan populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulanya. [2]
1.2.
Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian dari sampel ?
2. Bagaimana
cara menentukan jumlah sampel ?
3. Bagaimana
cara menentukan ukuran sampel ?
4. Apa
yang disebut dengan sampel ?
1.3.
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini untuk membut
mahasiswa lebih memahami tentang statistik, terutama tentang sampel, dan cara
menentukan jumlah dan ukuran sampel. Pembelajaran tentang sampel sangat
membantu mahasiswa dalam dunia pendidikan jika nantinya terjun langsung menjadi
seorng guru yang profesional. Dan ilmu tentang statistik sangat penting juga
dalam penyusunan skripsi disemester atas nanti.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sampel
Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari
dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populas. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Bila
sampel tidak representatif, maka ibarat orang buta disuruh menyimpulkan
karakteristik gajah. Satu orang memegang telinga gajah, maka ia menyimpulkan
gajah itu seperti kipas. Orang kedua memegang badan gajah, maka ia menyimpulkan
gajah itu seperti tembok besar. Satu orang lagi memegang ekornya, maka ia
menyimpulkan gajah itu kecil seperti seutas tali. Begitulah kalau sampel yang
dipilih tidak representatif, maka ibarat 3 orang buta yang membuat kesimpulan
yang salah tentang gajah. [3]
2.2. Cara Menentukan
Jumlah Sampel
Jumlah
anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang
diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi
itu sendiri, jadi jumlah populasi 1000
dan hasil penelitian itu akan diberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada
kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut
yaitu 1000 orang. Makin besar jumlah populasi tersebut tanpa ada kesalahan
generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi
populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).
Berapa
jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian? Jawabanya
tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki. Tingkat
ketelitian/kepercayaan yang dikehendaki sering tergantung pada sumber dana,
waktu dan tenaga yang tersedia. Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin
kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya, makin kecil tingkat
kesalahan, maka akan semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan
sebagai sumber data.
Berikut
ini diberikan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan, 1%, 5%, dan 10%. Rumus untuk
menghitung ukuran sampel dari populasi yang tidak diketahui jumlahnya adalah
sebagai berikut.
s = ƛ2.N.P.Q
d2(N-1)+ƛ2.P.Q
Dimana :
ƛ2 dengan dk = 1, taraf
kesalahan bisa 1%, 5%, 10%.
P = Q = 0,5;
d = 0,05
s = jumlah sampel
Berdasarkan
rumus diatas dapat dihitung jumlah sampel dari populasi mulai dari 10 sampai
dengan 1.000.000. Dari tabel 1 terlihat bahwa, makin besar taraf kesalahan,
maka akan semakin kecil ukuran sampel. Sebagai contoh : untuk populasi 1000,
untuk taraf kesalahan 1%, jumlah sampelnya = 399 ; untuk taraf kesalahan 5%
jumlah sampelnya = 258 dan untuk taraf 10% jumlah sampelnya = 213 dari tabel juga terlihat bahwa bila jumlah
populasi tak sehingga, maka jumlah anggota untuk kesalahan 1%= 664,5% =349, dan
10%, 272. Untuk jumlah populasi 10 jumlah anggota sampel sebenarnya hanya 9,56
tetapi dibulatkan, sehingga dibagi menjadi 10.
Cara
menentukan ukuran sampel seperti yang dikemukakan itu didasarkan atas asumsi
bahwa populasi berdistribusi normal. Bila sampel tidak berdistribusi normal,
misalnya populasi homogen maka cara-cara tersebut tidak perlu dipakai. Misalnya
populasinya benda, katakan logam dimana susunan molekulnya homogen, maka jumlah
sampel yang diperlukan 1% saja sudah bisa mewakili. Sebenarnya terdapat
berbagai rumus untuk menghitung jumlah ukuran sampel, misalnya dari Cochran, cohen dll. Bila keduanya
digunakan untuk menghitung ukuran sampel, terdapat sedikit perbedaan jumlahnya.
Lalu yang dipakai adalah sebaliknya adalah jumlah ukuran sampel yang paling
besar. [4]
Tabel 1.
Penentuan
jumlah sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan 1%, 5%, dan 10%
N
|
s
|
N
|
s
|
N
|
s
|
||||||
1%
|
5%
|
10%
|
1%
|
5%
|
10%
|
1%
|
5%
|
10%
|
|||
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
200
210
220
230
240
250
260
270
|
10
15
19
24
29
33
38
42
47
51
55
59
63
67
71
75
79
83
87
94
102
109
116
122
129
135
142
148
154
160
165
171
176
182
187
192
|
10
14
19
23
28
3
36
40
44
48
51
55
58
62
65
68
72
75
78
84
89
95
100
105
110
114
119
123
127
131
135
139
142
146
149
152
|
10
14
19
23
27
31
35
39
53
56
59
62
65
59
62
65
68
72
75
78
83
88
92
97
101
105
108
112
115
118
122
125
127
130
133
135
|
280
290
300
320
340
360
380
400
420
440
460
480
500
550
600
650
700
750
800
850
900
950
1000
1100
1200
1300
1400
1500
1600
1700
1800
1900
2000
2200
2400
2600
|
197
202
207
216
225
234
242
250
250
257
265
272
279
285
301
315
325
363
373
382
391
399
345
414
427
440
450
460
469
477
485
492
498
510
520
529
|
155
158
161
167
172
177
182
186
191
202
213
221
227
233
238
243
233
213
245
247
251
255
2285
265
270
275
279
283
286
289
292
294
297
301
304
307
|
138
140
143
147
151
155
158
162
165
168
171
173
176
182
187
190
200
191
195
199
202
208
211
213
217
221
224
227
229
232
234
235
238
241
243
245
|
2800
3000
3500
4000
4500
5000
6000
6500
7000
7500
8000
8500
9000
10000
15000
20000
30000
40000
50000
75000
100000
150000
200000
300000
400000
500000
550000
600000
650000
700000
750000
800000
850000
900000
950000
100000
------
|
537
543
558
569
578
586
598
606
613
618
622
635
642
649
563
655
658
659
661
661
662
662
662
662
663
663
663
663
663
663
663
663
663
663
663
663
664
|
310
312
317
320
323
326
329
332
334
335
336
340
342
344
345
346
346
347
347
347
348
348
348
348
348
348
348
348
348
348
348
348
348
348
348
348
349
|
247
248
251
254
255
257
259
261
263
263
263
266
267
268
269
269
270
270
270
270
270
270
270
270
270
270
270
270
270
270
270
271
271
271
271
271
272
|
2.3. Menentukan Ukuran Sampel
Akan dilakukan
penelitian untuk mengetahui tanggapan kelompok masyarakat terhadap pelayanan
yang diberikan oleh masyarakat terhadap pelayanana yang diberikan oleh
pemerintah daerah tertentu. Kelompok masyarakat itu terdiri 1000 orang, yang
dapat dikelompokkan berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu lulusan S1= 50,
sarjana muda = 300, SMK = 500, SMP = 100, dan SD = 50 (populasi berstrata).
Dengan demikian
menggunakan tabel 1.bila jumlah populasi = 1000, kesalahan 5%, maka jumlah
sampelnya = 258. Karena populasi berstrata, maka sampelnya juga berstrata.
Stratanya masing sampel untuk tingkat pendidikan harus proporsional sesuai dengan
populasi. Berdasarkan perhitungan dengan cara dibawah ini, jumlah sampel untuk
kelompok S1 = 13 sarjana muda (SM) = 77 SMK =129, SMP = 26, SD = 13.
SI = 50/1000 X 285 = 12,9 = 13
SM = 300/1000
X 285
= 77,4 = 77
SMK = 500/1000 X 285 = 129
= 129
SMP = 100/1000 X 285 = 25,8 = 26
SD
= 50/1000 X 285 = 12,9
= 13
Jumlah 258 = 258
Jadi jumlah
sampelnya = 12,9 + 77,4+ 129 + 25,8 + 12,9
= 258
Jumlah yang
pecahan bisa dibulatkan, sehingga jumlah sampel menjadi 13 + 77 + 129 + 26 + 13
= 258.
Pada perhitungan yang menghasilkan
pecahan (terdapat koma) sebaiknya dibulatkan keatas sehingga jumlah sampelnya
lebih 259. Hal ini lebih aman dari pada kurang dari 285. Gambaran jumlah
populasi dan sampel dapat ditunjukan pada gambar
1 berikut.
Gambar 1.
Sampel yang
diambil dari populasi berstrata dengan kesalahan 5%
Populasi Sampel
1000 278
SI=13
SM=78
SMK=139
SMP=26
SD=13
|
S1= 50
SM= 300
SMK = 500
SMP=100
SD= 50
|
Roscoe
dalam buku research methods for buisness (1982:253)
memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut
ini :
1.
Ukuran sampel yang
layak dalam penelitian adalah antara 30-500.
2.
Bila sampel dibagi
dalam katagori (misalnya : pria-wanita, pegawai negeri-swasta dll) maka jumlah
anggota sampel setiap katagori minimal 30.
3.
Bila dalam penelitian
akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda
misalnya ) maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel
penelitianya ada 5 (independen + dependen ), maka jumlah nggota sampel = 10x5 =
50.
4.
Untuk penelitian
ekperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol, maka jumlah anggota masing-masing kelompok antara 10-20. [5]
2.4. Cara Menentukan Anggota Sampel
Probality
sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota
populasi untuk dipilih menjadi anggota sample. cara demikian sering disebut
dengan random sampling, atau cara pengambilan sampel secara acak. Pengambilan
random atau acak dapat dilakukan dengan bilangan random, komputer, maupun
dengan undian. Bila pengambilan
dilakukan dengan undian maka setiap anggota populasi diberi nomor telebih
dahulu, sesuai dengan jumlh anggota populasi.
Karena
teknik pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota populasi mempunyai
peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Untuk contoh, peluang setiap
anggota populasi =1/1000. Dengan demikian cara pengambilanya bila nomor satu
telah diambil, maka perlu dikembalikan peluangnya menjadi tidak sama lagi.
Misalnya nomor pertama tidak dikembalikan lagi maka peluang berikutnya menjadi
1:(1000-1) = 1/999. Peluang akan semakin besar bila yang telah diambil keluar
lagi, dianggap tidak sah dan dikembalikan lagi. [6]
2.5. Ruang sampel dan Titik Sampel
Pada
pengetosan dua mata uang logam dan pengetosan dadu. Pada pengetosan uang logam,
percobaan ini menghasilkan 2 buh kemungkinan, yaitu muka dan belakang, dan pada
pengetosan dadu untuk melihat angka yang dibagian atas, kemungkinan yang
dihasilkan adalah 1,2,3,4,5 dan 6.
Dalam
banyak hal, percobaab tidak dapat memberikan hasil yang pasti. Meskipun kita
melakuka pengetosan uang logam beberapa kali, kita tidak dapat memastikan bahwa
pengetosan tertentu akan menghasilkan muka, dan belakang. Meskipun demikian,
kita mengetahui bahwa setiap percobaan pasti ada unsur peluang, dan kita
mengetahui seluruh kemungkinan yang dapat terjadi dari suatu percobaan. Seluruh
kemungkinan yang dapat terjadi dari suatu percobaan pasti ada unsur percobaan.
Seluruh kemungkinan itu disebut dengan ruang
sampel dan dilambangkan dengan S. Tiap hasil dalam ruang sampel disebut
unsur atau titik sampel. Bila ruang
sampel yang merupakan hasil yang mungkin terjadi dari suatu percobaan yang
mempunyai unsur yang hingga banyak nya, maka unsur atau titik sampel itu dapat
didaftar dan ditulis diantara dua alokade. Pada pengetosan dua mata uang logam,
unsur atau titik sampel muka dan belakang dapat ditulis sebagai S= {M,B}. Bila
ruang sampel S berukuran besar atau mempunyai unsur yang tak hingga banyaknya,
maka unsur-unsur itu akan lebih mudah ditulis dengan suatu pernyataan atau
aturan. Misalkan, bila hasil dari suatu percobaan adalah orang-rang jakarta,
yang mempunyai mobil dua atau lebih maka ruang sampelnya dapat ditulis sebagai
berikut :
S
= {xǀx orang jakarta yang mempunyai mobil 2 atau lebih }
Dibaca,
“S adalah kumpulan x, jika x menyatakan orang jakarta yang mempunyai dua mobil
atau lebih “
Contoh
:
Percobaan
pengetosan sebuah dadu adalah angka yang muncul dibagian atas, maka ruang
sampelnya adalah
S
= {1,2,3,4,5,6}
Bila
percobaan pengetosan dadu itu adalah bilangan bilangan genap atau ganjil, maka
ruang sampelnya adalah S =
{genap,ganjil}.[7]
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Jumlah
anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang
diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi
itu sendiri, jadi jumlah populasi 1000
dan hasil penelitian itu akan diberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada
kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut
yaitu 1000 orang. Makin besar jumlah populasi tersebut tanpa ada kesalahan
generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi,
maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).
Probality
sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota
populasi untuk dipilih menjadi anggota sample. cara demikian sering disebut
dengan random sampling, atau cara pengambilan sampel secara acak. Pengambilan
random atau acak dapat dilakukan dengan bilangan random, komputer, maupun
dengan undian. Bila pengambilan
dilakukan dengan undian maka setiap anggota populasi diberi nomor telebih
dahulu, sesuai dengan jumlh anggota populasi.
3.2. Saran
Saran kami untuk
para pembaca, khususnya mahasiswa agar bisa lebih memahami tentang statistik,
terutama tenang sampel, karena itu akan membantu suatu saat nanti menjadi
seorang pendidik. Dan jika dalam penulisan makalah kami ada kekurangan kami
mohon maaf, dan kami mengharapkan kritik dan saran anda.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr.Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Alfabet. Bandung.2012
Drs.
Sufyani Prabawanto, M.E.d dan Drs. Mujiono, M.Pd. statistika dan peluang.UPI PRESS. Bandung.2006
Menghitung Jumlah Sampel Menggunakan Rumus Lemeshow Dengan Excel
BalasHapusCounting Number of Samples Using Lemeshow Formulas With Excel
Klik (Click) Link
https://bit.ly/Lemeshow