makalah Pembelajaran Mikro Tentang " Keterampilan Dasar Bertanya "

BAB I
PENDAHULUAN

1.11.1.       Latar Belakang

Keterampilan berpikir merupakan bagian penting dari pencapaian kompetensi belajar yang wajib guru tingkatkan. Istilah keterampilan itu sendiri tidak sama maknanya dengan keterampilan tangan. Namun demikian, indikator keberhasilannya sama-sama dapat  dilihat pada aktivitas yang siswa tunjukkan dan karya yang dihasilkannya.Dengan demikian istilah keterampilan sekarang digunakan dalam olah pikir atau keterampilan berpikir, dalam olah ilmu pengetahuan menjadi keterampilan mengelola dan menguasai informasi, dan menerapkan ilmu pengetahuan.

Keterampilan bertanya adalah salah satu aspek yang perlu dkuasai oleh pendidik.Untuk dapat menerapkan konsep ini tentu memerlukan latihan yang berulang-ulang karena kita memahami bahwa setiap keterampilan selalu semakin canggih jika semakin banyak diulang. Yang guru-guru khawatirkan adalah  konsep pembelajaran ini tidak sesuai dengan kepentingan untuk meningkatkan nilai Ujian Nasional yang jelas-jelas memerlukan pengembangan kapasitas kognitif.

1.2.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan mendemonstrasikan  keterampilan dasar bertanya ?
2.      Apa yang dimaksud dengan jenis-jenis keterampilan bertanya ?
3.      Apa saja jenis-jenis Pertanyaan ?

1.3.      Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu unuk mahasiswa mengetahui dan memahami tentang keterampilan dasar bertanya dan aspek-aspek penting dalam keterampilan bertanya.
BAB II
PENDAHULUAN

2.1.      Mendemonstrasikan Keterampilan Dasar Bertanya
Seorang guru professional sebaiknya telah mengikuti beberapa pelatihan yang berkaitan dengan keterampilan dasar mengajar. Dalam keterampilan dasar mengajar tersebut ada 8 keterampilan yang dapat digunakan oleh guru selama proses belajar mengajar yaitu,  keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.

Dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh seorang guru tidaklah lepas dari guru memberikan pertanyaan dan murid memberikan jawaban yang diajukan. Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang paling sederhana tetapi berfikir mendasar. Keterampilan bertanya dipersyaratkan untuk keterampilan lainya yang lebih kompleks. Pertanyaan diajukan dengan maksud memberikan dorongan kepada siswa agar dapat mengajukan pendapat mengajak siswa berfikir atau sekedar bahan apersepsi untuk  mendapatkan umpan balik. Pada hakikatnya dilapangan banyak para guru yang tidak menguasai teknik-teknik dalam memberikan pertanyaan kepada siswa sehingga banyak pertanyaan hanya bersifat knowledge saja artinya kebanyakan hhanya mengandalkan ingatan. Pengertian rasional keterampilan bertanya bertujuan untuk memperoleh informasi untukmemperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berfikir. Pertanyaan yang diberikan bisa bersifat suruhan maupun kalimat yang menurut respon siswa. Ada yang mengatakan bahwa “berfikir itu sendiri adalah bertanya” bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal. Respon yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berfikir. Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting, sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik, dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif.
a.       Fungsi pertanyaan guru
Pertanyaan guru berfungsi sebagai alat mengajar. Dari penelitian selanjutnya ditemukan bahwa saat mengajukan pertanyaan para guru kebanyakan kurang sadar atau kurang toleran dalam menunggu jawaban dari siswa. Pendapat lain mengatakan bahwa kegiatan pembelajaran dimaksudkan untuk membentuk siswa menjawab pertanyaan sendiri, namun umumnya siswa kurang mempersiapkan untuk menjawab pertanyaan dari guru.

b.      Tujuan Pertanyaan guru
Tujuan pertanyaan guru antara lain adalah :
1.      Memberikan apersepsi sebelum masuk kepokok bahasan baru
2.      Meninjau sekilas materi sebelumnya, sebelum membahas maeri baru
3.      Melihat apa yang diketahui siswa tentang pokok bahasan yang diajarkan
4.      Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar
5.      Meningkatkan minat dan rasa ingin tau siswa terhadap pokok bahasan yang diajarkan
6.      Memusatkan perhatian siswa pada pokok bahasan yang disajikan menghambat siswa belajar
7.      Mengenal kesulitan siswa pada pokok bahasan yang disajikan menghambat siswa
8.      Mengembangkan cara belajar siswa aktif
9.      Member rangsangan pada siswa agar berfikir kritis dan kreatif
10.  Mendorong siswa untuk mengemukakan pendapat
11.  Mengajak siswa untuk memecahkan masalah
12.  Memberikan kesempatan kepada siswa mengasimilasikan informasi
13.  Meninjau kembali apa yang telah dijelaskan siswa
14.  Menguji dan mengukur hasil belajar siswa dalam melaksanakan tugas
15.  Untuk mengetahui keberhasilan guru dalam mengajar
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat mencapai beberapa tujuan sekaligus pada waktu yang sama
c.       Dasar-dasar pertanyaan yang baik
1.      Jelas dan mudah dipahami oleh siswa
2.      Memberikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan
3.      Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu
4.      Memberikan waktu yang cukup kepada anak untuk berfikir sebelum menjawab pertanyan
5.      Bagikan semua pertanyan kepada seluruh murid secara merata
6.      Berikan respon yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab dan bertanya
7.      Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban yang benar

2.2.      Jenis-Jenis Keterampilan Bertanya
Menurut Albantati (2010), keterampilan bertanya dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :
1.            Keterampilan Bertanya Dasar
a.      Pengertian
Pengertian  keterampilan bertanya dasar secar etimologis diuraikan menjadi dua suku kata yaitu “Terampil dan Tanya”. Menurut kamus besar bahasa Indonesia bertanya berasal dari kata Tanya yang berarti antara lain permintaan keterangan. Sedangkan kata terampil memiliki arti cakap dalam menyelesaikan tugas ataupun mampu dan cekatan. Dengan demikian keterampilan bertanya secara sederhana dapat diartikan dengan kecakapan atau kemampuan seseorang dalam meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain. Jadi keterampilan bertanya adalah segala pertanyaan yang menginginkan jawaban atau respon siswa dengan meningkatkan kemampuan berfikir siswa.




b.      Komponen-komponen dalam keterampilan bertanya dasar
1.      Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat. Pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh siswa sesuai dengan taraf perkembanganya.
2.      Pemberia acuan. Kadang-kadang guru perlu memberkan acuan yang berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relefan dengan jawaban yang diharapkan.
3.      Pemindahan giliran. Adakalanya satu pertanyaan perlu dijawab lebih dari satu siswa, karena jawaban siswa benar atau belum memadai
4.      Penyebaran. Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya dalam pembelajaran, guru perlu menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak.
5.      Pemberian waktu berfikir. Guru hendaknya memberikan waktu kepada siswa untuk berfikir setelah diberikan pertanyaan agar siswa tidak kaget atau terkejut dalam menjawab
6.      Pemberian tuntutan. Bila siswa itu menjawab salah atau tidak menjawab pertanyaan, guru hendaknya  guru hendaknya memberikan siswa agar dapat menemukan jawaban sendiri hingga jawaban itu benar.

2.            Keterampilan bertanya lanjut
a.      Pengertian
Degan penjelasan dasar diatas bahwa yang dimaksudkan dengan keterampilan bertanya adalah pertanyaan pertama atau pembuka untuk mendapat keterangan atau informasi dari siswa. Untuk menindak lanjuti pertanyaan pertama diikuti oleh pertanyaan berikutnya atau disebut dengan pertanyaan lanjut. Dengan demikian pertanyaan lanjut adalah kelanjutan dari pertanyaan lanjut adalah kelanjutan dari pertanyaan pertama (dasar) yaitu mengorek atau mengungkapkan kemampuan berfikir yang lebih dalam dan komperehensif dari pihak yang diberi pertanyaan (siswa).




b.       Komponen-komponen keterampilan bertanya lanjut
1.      Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab suatu pertanyaan pengubahan ini artinya agar seorang guru dalam mengajukan pertanyaan kepada siswa agar siswa mampu menjawab dan berusaha mencari jawaban yang benar sendiri.
2.      Pengaturan urutan. Pertanyaan secara tepat dalam memberikan  urutan pertanyaan seorang guru mengajukan pertanyaan, pemahaman penerapan, analisis, sintesis dan yang terakhir lanjut ke pertanyaan evaluasi. Selain itu seorang guru hendaknya memberikan waktu yang cukup untuk bisa menjawab pertanyaan yang diajukan.
3.      Penggunaann pertanyaan pelacak. Ada tujuh teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan oleh seorang yang digunakan oleh seorang guru :
a.             Klarifikasi. Jika salah satu siswa ada yang menjawab pertanyaan guru dengan kalimat yang kurang tepat. Maka guru memberikan  kesempatan siswa lain untuk menjawab pertanyaan dengan yang lain sehingga jawaban siswa yang lebih baik lagi.
b.            Meminta siswa memberikan alasan. Guru dapat meminta siswa untuk memberikan bukti yang menunjang kebenaran suatu pandangan yang diberikan dalam menjawab pertanyaan. Contoh : mengapa kamu mengatakan demikian ?
c.             Meminta kesepakatan kepada siswa lainya. Untuk menyatakan persetujuan atau penolakan  untuk siswa yang menjawab. Contohnya : siapa yang setuju dengan jawaban  itu dan mengapa ?
d.            Meminta ketepatan jawaban. Jika jawaban siswa belum tepat maka  guru diperbolehkan melemparkan pertanyaan kepada siswa yang lain agar dapat menemukan jawaban yang benar.
e.             Meminta jawaban yang lebih relevan. Mengajukan pertanyaan yang memungkinkan siswa menilai kembali jawabanya atau mengemukakan kembali jawaban yang lebih benar
f.             Memita contoh jika ada  siswa yang kurang paham dalam memahami jawaban siswa yang menjawab pertanyan yang pertama.
g.            Meminta jawaban yang lebih kompleks. Guru memberikan penjelasan agar jawaban siswa menjadi lebih kompleks dan mampu menemukan ide-ide penting lainya. Contohnya : dapatkah kamu memberikan penjelasan yang lebih luas lagi dari jawaban yang dikatan tadi.
4.      Peningkatan adanya interaksi. Ada 2 cara guru untuk menghilangkan perananya sebagai penanya sentral. Guru mencegah pertanyaan yang dijawab langsung oleh seorang siswa tetapi siswa diberi kesempatan singkat untuk mendiskusikan jawaban nya untuk  didiskusikan. Jika siswa mengajukan pertanyaan, guru tidak segera menjawab pertanyaan dari murid, tetapi melontarkanya kembali pertanyaan tersebut kepada siswa untuk didiskusikan. Komponen ini dapatmembantu siswa memberikan komentar yang wajar dan mampu mengembangkan cara berfikir siswa.
c.      Prinsip-Prinsip Keterampilan Bertanya
Prisip-prisip yang harus diperhatikan dalam menggunakan keterampilan bertanya antara lain:
1.             Kehangatan dan keantusiasan
Suasana pembelajaran harus diciptakan dalam kondisi yang menyenangkan, sehingga merasa nyaman dan betah dalam belajar. Salah satu upaya mengembangkan suasana pembelajarana yang menyenangkan antara lain yaitu bagaimana pertanyaan yang diajukan memiliiki nuansa psikologis yang hangat dan mendorong semangat belajar yang tinggi.

2.            Memberikan waktu berfikir
Setelah guru mengajukan pertanyaan hendaknya tidak langsung menunjuk salah seorang dari siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukannya tetapi memberikan kelonggaran (waktu) kepada siswa untuk memikirkan atau menemukan jawaban atas pertanyaannya.




2.3.      Jenis-Jenis Pertanyaan dalam Mendemonstrasikan  Pertanyaan
Jenis-jenis pertanyaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1.            Klasifikasi Pertanyaan Menurut Taksonomi Bloom
Menurut Beni (2008), Taksonomi Bloom merupakan salah satu cara yang dipakai dalam merumuskan tujuan pengajaran. Taksonomi ini dapat juga diterapkan untuk mengklasifikasikan pertanyaan yang diajukan guru di kelas.
Ada tiga kawasan atau disebut juga ranah (domein) yang dikemukan Bloom dan kawan-kawan dalam taksonomi tersebut ialah: kognitif (yang menyangkut aspek pikir); afektif (yang menyangkut aspek sikap); psikomotor (yang menyangkut aspek keterampilan).
Dalam kaitannya dengan pertanyaan ini, maka domein yang digunakan ialah kognitif oleh karena seseorang yang bertanya berarti ia berpikir (aspek pikir yang diutamakan). Untuk domein kognitif ini ada enam tingkatan, yang masing-masing tingkat dituntut proses berpikir yang berbeda. Sesuai dengan tingkat kesukarannya dari keenam tingkatan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua golongan ialah:
a.       Pertanyaan kognitif tingkatan yang lebih rendah:
1)      pengetahuan (knowledge)
2)      pemahaman (comprehension)
3)      penerapan (application)
b.      Pertanyaan kognitif tingkatan yang lebih tinggi:
1)      analisis (analysis)
2)      sintesis (synthesis)
3)      evaluasi (evaluation)

Dari keenam tingkatan tersebut secara berturut-turut akan diuraikan sebagai berikut:
a.    Pertanyaan pengetahuan
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan penalaran dalam kategori yang terendah, yang hanya menuntut siswa untuk dapat mengungkapkan kembali pengetahuan tentang fakta, kejadian, definisi dan sebagainya. Siswa hanya dituntut mengingat kembali apa yang dipelajarinya. Kata-kata yang sering digunakan untuk pertanyaan pengetahuan ini antara lain: Apa?, Siapa?, Bilamana?, Di mana?, Sebutkan!, Ingatlah istilah, Kemukakan definisi!, Pasangkan!, Berilah nama!, dan Golongkan!.

b.    Pertanyaan pemahaman
Pertanyaan ini meminta untuk menujukkan bahwa ia telah mengerti atau memahami sesuatu. Ia dikatakan memahami sesuatu berarti ia telah dapat mengorganisasikan dan mengutarakan kembali apa yang dipelajarinya dengan menggunakan kalimatnya sendiri. Beberapa kata yang dapat digunakan untuk pertanyaan pemahaman adalah: Bedakanlah, Terangkan, Simpulkan, Bandingkanlah, Jelaskan dengan kata-katamu sendiri, Terjemahkan, Ubahlah, Berilah contoh, dan Berikan interpretasi.

c.     Pertanyaan penerapan (aplikasi)
Pertanyaan penerapan adalah pertanyaan pertanyaan yang menuntut suatu jawaban dengan menggunakan informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Siswa dihadapkan pada pemecahan masalah sederhana dengan menggunakan pengetahuan yang telah dipelajarinya. Dengan menggunakan konsep, prinsip, aturan, hukum atau proses yang dipelajari sebelumnya, siswa diharapkan dapat menentukan suatu jawaban yang benar terhadap masalah itu. Beberapa kata yang sering digunakan untuk pertanyaan penerapan adalah: Gunakanlah, Tunjukkanlah, Demonstrasikan, Buatlah sesuatu, Carilah hubungan, Tuliskan suatu contoh, Siapkanlah, dan Klasifikasikanlah.

d.    Pertanyaan analisis
Pertanyaan ini merupakan jenjang pertama dari kelompok pertanyaan tingkat tinggi. Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berpikir secara mendalam, kritis, bahkan menciptakan sesuatu yang baru, untuk menjawab pertanyaan analisis, siswa harus mampu menguraikan sebab-sebab, motif-motif atau mengadakan deduksi (dari suatu generalisasi/kesimpulan umum/hukum/teori, dicari fakta-faktanya). Oleh karena itu, pertanyaan analisis tidak hanya mempunyai satu jawaban yang benar, melainkan berbagai alternatif. Pertanyaan analisis menuntut siswa terlibat dalam proses kognitif sebagai berikut:
1)      Menguraikan alasan atau sebab-sebab dari suatu kejadian
2)      Mempertimbangkan dan menganalisis inforamsi yang tersedia agar mencapai suatu kesimpulan atau generalisasi berdasarkan informasi
3)      Menganalisis kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan bukti yang menunjang atau menyangkal kesimpulan/generalisasi itu.
Kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan analisis adalah: Analisislah, Kemukakan bukti-bukti, Mengapa, Identifikasikan, Tunjukkanlah sebabnya, dan Berilah alasan-alasan.

e.     Pertanyaan sintesis
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan tingkat tinggi yang menuntut siswa untuk berpikir orisinil dan kreatif. Dengan pertanyaan ini akan diperoleh kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian atau unsur-unsur agar dapat menjadi suatu kesatuan. Mereka dituntut untuk dapat mengambil suatu kesimpulan dari informasi yang telah diberikan. Siswa tidak hanya menerka jawaban, melainkan harus berpikir dengan sungguh-sungguh. Berikut ini adalah kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan-pertanyaan sintesis: Ramalkanlah, Bentuk, Ciptakanlah, Susunlah, Rancanglah, Tulislah, Bagaimana kita dapat  memecahkan, Apa yang terjadi seaindainya, Bagaimana kita dapat memperbaiki, dan Kembangkan.

f.    Pertanyaan evaluasi
Pertanyaan ini menuntut proses berpikir yang paling tinggi dan untuk dapat menyatakan pendapat atau menilai berbagai ide, karya seni, pemecahan masalah serta alasan-alasan keputusannya, harus digunakan kriteria-kriteria tertentu. Pertanyaan evaluasi dapat dikategorikan sebagai berikut:
1)      pertanyaan yang meminta siswa memberikan pendapat tentang berbagai persoalan
2)      pertanyaan yang menilai suatu ide
3)      pertanyaan yang meminta siswa menetapkan suatu cara pemecahan masalah
4)      pertanyaan yang meminta siswa menetapkan karya seni terbaik.



2.            Pertanyaan Berdasarkan Maksudnya
Menurut Hutasoit (2010), pertanyaan berdasarkan maksudnya, terdiri atas:
a.         Pertanyaan retoris (rhetorical question) adalah pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh guru, dengan maksud hanya menyampaikan informasi kepada peserta didiknya.

b.            Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question) adalah pertanyaan yang bermaksud memberi arah atau menuntun peserta didik sehingga dapat menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepadanya. Pertanyaan ini diperlukan jika guru ingin agar peserta didiknya memperhatikan dengan seksama bagian-bagian tertentu atau pokok inti dari bahan yang disajikannya.

c.          Pertanyaan menggali (probing question) adalah pertanyaan lajutan yang dapat mendorong peserta didik untuk lebih mendalami jawaban atas pertanyaan yang diajukan sebelumnya. Jenis pertanyaan ini dimaksudkan untuk mendorong peserta didik meningkatkan kuantitas dan kualitas jawaban yang diberikan.

3.      Pertanyaan Berdasarkan Tujuannya
Menurut Wartono (2003), pertanyaan berdasarkan maksudnya terdiri atas:
a.   Pertanyaan Kognitif
Pertanyaan kognitif adalah pertanyaan yang dilakukan guru kepada siswa dengan tujuan untuk menguji pengetahuan, pemahaman, dan pendapat siswa tentang materi pelajaran. Contohnya dalam ilmu fisika: “ Apa yang dimaksud dengan tekanan?”

b.  Pertanyaan Performansi
Pertanyaan performansi adalah pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dengan tujuan agar siswa melakukan penampilan/performansi sesuai dengan yang dianjurkan guru. Contonya: “ Bisakah Kamu mengerjakan soal itu di papan tulis?”.



c.    Pertanyaan Konsekuensi
Pertanyaan konsekuensi adalah adalah pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dengan tujuan agar siswa menjelaskan atau memberikan alas an terhadap tindakan ataupun pendapat yang telah dikemukakan. Contohnya:  “Apa yang terjadi ketika tembaga dan kayu didekatkan pada sebuah magnet? Mengapa hal tersebut bisa terjadi?”

d.   Pertanyaan Eksplorasi
Prtanyaan eksplorasi adalah pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dengan tujuan untuk menjajagi sejauh mana pengetahuan dan pengalaman siswa sebelum ia menempuh pelajaran baru. Contonya: setelah guru selesai menjelaskan tentang besaran dan satuan, kemudian meberikan pertanyaan “Kecepatan dan usaha termasuk besaran apa?”.

4.      Pertanyaan Berdasarkan Sifatnya
Menurut Wartono (2003), pertanyaan berdasarkan sifatnya terdiri atas:
a.   Pertanyaan Ingatan
Pertanyaan ingatan adalah pertanyaan yang menghendaki siswa untuk mengenal atau mengingat kembali apa yang telah dipelajari. “ Ada berapa macam besaran di fisika?”

b.   Pertanyaan Pemahaman
Pertanyaan pemahaman adalah pertanyaan yang meminta siswa untuk membuktikan bahwa mereka telah mempunyai pengertian yang cukup untuk menyusun materi yang telah diketahui secara mantap. Contihnya: “ Tolomg jelaskan dengan bahasa kamu sendiri, bagaimana proses terjadinya interferensi pada gelombang cahaya?”.

c.    Pertanyaan Analisis
Pertanyaan analisis adalah pertanyaan yang menghendaki siswa untuk berpikir secara kritis dan mendalam.Biasanya meminta siswa untuk mencari alasan atau sebab dari suatu masalah atau dapat juga dengan menganalisa suatu informansi. Contohnya: “ Mengapa gas kalau dipanaskan tekanannya meningkat?”.


 d.   Pertanyaan Sintesis
Pertanyaan sintesis adalah pertanyaan tingkat tinggi yang meminta siswa untuk menampilkan pikiran yang murni dan kreatif. Contohnya: “ Apa yang terjadi seandainya dua benda yang beratnya berbeda dijatuhkan bersama-sama dari gedung yang tinggi?”
e.   Pertanyaan Evaluasi
Pertanyaan evaluasi adalah pertanyaan tingkat tinggi berdasarkan proses mental yang terlibat di dalamnya. Pertanyaan evaluasi tidak memiliki satu jawaban yang benar mutlak dan tidak mempunyai jawaban tunggal. Contohnya: “ Menurut kalian cara mana yang paling mudah untuk menyelesaikan soal integral ini?”.

5.     Pertanyaan Berdasarkan Caranya
Menurut Wartono (2003), pertanyaan berdasarkan caranya terdiri atas:
a.   Pertanyaan Mengarahkan
Pertanyaan mengarahkan adalah pertanyaan yang diberikan guru untuk menuntun siswa dalam dalam proses berpikir, sehingga siswa dapat menemukan inti permasalahannya. Contohnya: pada saat guru menerangkan tentang sifat-sifat bayangan pada cermin datar, guru menyuruh siswa untuk menggambar bayangan benda di depan cermin datar berdasarkan hukum pemantulan pada cermin datar.

b.   Pertanyaan Menggali
Pertanyaan menggali adalah pertanyaan lanjutan yang mendorong siswa untuk lebih mendalami maksud dari pertanyaan yang diajukan sebelumnya, dan meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanyaan sebelumnya.

c.    Pertanyaan Memancing
Pertanyaan memancing adalah pertanyaan yang bertujuan untuk memancing ide-ide siswa secara original, sehingga siswa dapat memberikan jawaban secara tepat, jujur, benar, tidak malu, dan takut menjawabnya.




BAB III
PENUTUP

3.1.  Kesimpulan
   Seorang guru professional sebaiknya telah mengikuti beberapa pelatihan yang berkaitan dengan keterampilan dasar mengajar. Dalam keterampilan dasar mengajar tersebut ada 8 keterampilan yang dapat digunakan oleh guru selama proses belajar mengajar yaitu,  keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.

Dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh seorang guru tidaklah lepas dari guru memberikan pertanyaan dan murid memberikan jawaban yang diajukan. Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang paling sederhana tetapi berfikir mendasar. Keterampilan bertanya dipersyaratkan untuk keterampilan lainya yang lebih kompleks. Pertanyaan diajukan dengan maksud memberikan dorongan kepada siswa agar dapat mengajukan pendapat mengajak siswa berfikir atau sekedar bahan apersepsi untuk  mendapatkan umpan balik. Pada hakikatnya dilapangan banyak para guru yang tidak menguasai teknik-teknik dalam memberikan pertanyaan kepada siswa sehingga banyak pertanyaan hanya bersifat knowledge saja artinya kebanyakan hhanya mengandalkan ingatan. Pengertian rasional keterampilan bertanya bertujuan untuk memperoleh informasi untukmemperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berfikir. Pertanyaan yang diberikan bisa bersifat suruhan maupun kalimat yang menurut respon siswa. Ada yang mengatakan bahwa “berfikir itu sendiri adalah bertanya” bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal. Respon yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berfikir.
































DAFTAR PUSTAKA

Albantati, Fadlie. 2010. Keterampilan Bertanya, (online), 
(http://keterampilan-bertanya-fadli_files/navbar.htm, diakses 17 Agustus 2011).
 Beni. 2008. Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut, (online),
Hutasoit, Amelia. 2010. Keterampilan Bertanya, (online), (http://callmeamel.blogspot.com/2010/07/keterampilan-bertanya.html, diakses 17 Agustus 2011).
Sofa, Pakde. 2008. Keterampilan Bertanya, Mendengar dan Evaluasi
dalam pembelajaran Fisika, (online), 
(http://massofa.wordpress.com/2008/02/04/keterampilan-bertanya-mendengar-dan-evaluasi-dalam-pembelajaran-fisika, diakses 17 Agustus 2011).



 BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang

Keterampilan berpikir merupakan bagian penting dari pencapaian kompetensi belajar yang wajib guru tingkatkan. Istilah keterampilan itu sendiri tidak sama maknanya dengan keterampilan tangan. Namun demikian, indikator keberhasilannya sama-sama dapat  dilihat pada aktivitas yang siswa tunjukkan dan karya yang dihasilkannya.Dengan demikian istilah keterampilan sekarang digunakan dalam olah pikir atau keterampilan berpikir, dalam olah ilmu pengetahuan menjadi keterampilan mengelola dan menguasai informasi, dan menerapkan ilmu pengetahuan.

Keterampilan bertanya adalah salah satu aspek yang perlu dkuasai oleh pendidik.Untuk dapat menerapkan konsep ini tentu memerlukan latihan yang berulang-ulang karena kita memahami bahwa setiap keterampilan selalu semakin canggih jika semakin banyak diulang. Yang guru-guru khawatirkan adalah  konsep pembelajaran ini tidak sesuai dengan kepentingan untuk meningkatkan nilai Ujian Nasional yang jelas-jelas memerlukan pengembangan kapasitas kognitif.

1.2.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan mendemonstrasikan  keterampilan dasar bertanya ?
2.      Apa yang dimaksud dengan jenis-jenis keterampilan bertanya ?
3.      Apa saja jenis-jenis Pertanyaan ?

1.3.      Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu unuk mahasiswa mengetahui dan memahami tentang keterampilan dasar bertanya dan aspek-aspek penting dalam keterampilan bertanya.
BAB II
PENDAHULUAN

2.1.      Mendemonstrasikan Keterampilan Dasar Bertanya
Seorang guru professional sebaiknya telah mengikuti beberapa pelatihan yang berkaitan dengan keterampilan dasar mengajar. Dalam keterampilan dasar mengajar tersebut ada 8 keterampilan yang dapat digunakan oleh guru selama proses belajar mengajar yaitu,  keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.

Dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh seorang guru tidaklah lepas dari guru memberikan pertanyaan dan murid memberikan jawaban yang diajukan. Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang paling sederhana tetapi berfikir mendasar. Keterampilan bertanya dipersyaratkan untuk keterampilan lainya yang lebih kompleks. Pertanyaan diajukan dengan maksud memberikan dorongan kepada siswa agar dapat mengajukan pendapat mengajak siswa berfikir atau sekedar bahan apersepsi untuk  mendapatkan umpan balik. Pada hakikatnya dilapangan banyak para guru yang tidak menguasai teknik-teknik dalam memberikan pertanyaan kepada siswa sehingga banyak pertanyaan hanya bersifat knowledge saja artinya kebanyakan hhanya mengandalkan ingatan. Pengertian rasional keterampilan bertanya bertujuan untuk memperoleh informasi untukmemperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berfikir. Pertanyaan yang diberikan bisa bersifat suruhan maupun kalimat yang menurut respon siswa. Ada yang mengatakan bahwa “berfikir itu sendiri adalah bertanya” bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal. Respon yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berfikir. Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting, sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik, dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif.
a.       Fungsi pertanyaan guru
Pertanyaan guru berfungsi sebagai alat mengajar. Dari penelitian selanjutnya ditemukan bahwa saat mengajukan pertanyaan para guru kebanyakan kurang sadar atau kurang toleran dalam menunggu jawaban dari siswa. Pendapat lain mengatakan bahwa kegiatan pembelajaran dimaksudkan untuk membentuk siswa menjawab pertanyaan sendiri, namun umumnya siswa kurang mempersiapkan untuk menjawab pertanyaan dari guru.

b.      Tujuan Pertanyaan guru
Tujuan pertanyaan guru antara lain adalah :
1.      Memberikan apersepsi sebelum masuk kepokok bahasan baru
2.      Meninjau sekilas materi sebelumnya, sebelum membahas maeri baru
3.      Melihat apa yang diketahui siswa tentang pokok bahasan yang diajarkan
4.      Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar
5.      Meningkatkan minat dan rasa ingin tau siswa terhadap pokok bahasan yang diajarkan
6.      Memusatkan perhatian siswa pada pokok bahasan yang disajikan menghambat siswa belajar
7.      Mengenal kesulitan siswa pada pokok bahasan yang disajikan menghambat siswa
8.      Mengembangkan cara belajar siswa aktif
9.      Member rangsangan pada siswa agar berfikir kritis dan kreatif
10.  Mendorong siswa untuk mengemukakan pendapat
11.  Mengajak siswa untuk memecahkan masalah
12.  Memberikan kesempatan kepada siswa mengasimilasikan informasi
13.  Meninjau kembali apa yang telah dijelaskan siswa
14.  Menguji dan mengukur hasil belajar siswa dalam melaksanakan tugas
15.  Untuk mengetahui keberhasilan guru dalam mengajar
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat mencapai beberapa tujuan sekaligus pada waktu yang sama
c.       Dasar-dasar pertanyaan yang baik
1.      Jelas dan mudah dipahami oleh siswa
2.      Memberikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan
3.      Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu
4.      Memberikan waktu yang cukup kepada anak untuk berfikir sebelum menjawab pertanyan
5.      Bagikan semua pertanyan kepada seluruh murid secara merata
6.      Berikan respon yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab dan bertanya
7.      Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban yang benar

2.2.      Jenis-Jenis Keterampilan Bertanya
Menurut Albantati (2010), keterampilan bertanya dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :
1.            Keterampilan Bertanya Dasar
a.      Pengertian
Pengertian  keterampilan bertanya dasar secar etimologis diuraikan menjadi dua suku kata yaitu “Terampil dan Tanya”. Menurut kamus besar bahasa Indonesia bertanya berasal dari kata Tanya yang berarti antara lain permintaan keterangan. Sedangkan kata terampil memiliki arti cakap dalam menyelesaikan tugas ataupun mampu dan cekatan. Dengan demikian keterampilan bertanya secara sederhana dapat diartikan dengan kecakapan atau kemampuan seseorang dalam meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain. Jadi keterampilan bertanya adalah segala pertanyaan yang menginginkan jawaban atau respon siswa dengan meningkatkan kemampuan berfikir siswa.




b.      Komponen-komponen dalam keterampilan bertanya dasar
1.      Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat. Pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh siswa sesuai dengan taraf perkembanganya.
2.      Pemberia acuan. Kadang-kadang guru perlu memberkan acuan yang berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relefan dengan jawaban yang diharapkan.
3.      Pemindahan giliran. Adakalanya satu pertanyaan perlu dijawab lebih dari satu siswa, karena jawaban siswa benar atau belum memadai
4.      Penyebaran. Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya dalam pembelajaran, guru perlu menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak.
5.      Pemberian waktu berfikir. Guru hendaknya memberikan waktu kepada siswa untuk berfikir setelah diberikan pertanyaan agar siswa tidak kaget atau terkejut dalam menjawab
6.      Pemberian tuntutan. Bila siswa itu menjawab salah atau tidak menjawab pertanyaan, guru hendaknya  guru hendaknya memberikan siswa agar dapat menemukan jawaban sendiri hingga jawaban itu benar.

2.            Keterampilan bertanya lanjut
a.      Pengertian
Degan penjelasan dasar diatas bahwa yang dimaksudkan dengan keterampilan bertanya adalah pertanyaan pertama atau pembuka untuk mendapat keterangan atau informasi dari siswa. Untuk menindak lanjuti pertanyaan pertama diikuti oleh pertanyaan berikutnya atau disebut dengan pertanyaan lanjut. Dengan demikian pertanyaan lanjut adalah kelanjutan dari pertanyaan lanjut adalah kelanjutan dari pertanyaan pertama (dasar) yaitu mengorek atau mengungkapkan kemampuan berfikir yang lebih dalam dan komperehensif dari pihak yang diberi pertanyaan (siswa).




b.       Komponen-komponen keterampilan bertanya lanjut
1.      Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab suatu pertanyaan pengubahan ini artinya agar seorang guru dalam mengajukan pertanyaan kepada siswa agar siswa mampu menjawab dan berusaha mencari jawaban yang benar sendiri.
2.      Pengaturan urutan. Pertanyaan secara tepat dalam memberikan  urutan pertanyaan seorang guru mengajukan pertanyaan, pemahaman penerapan, analisis, sintesis dan yang terakhir lanjut ke pertanyaan evaluasi. Selain itu seorang guru hendaknya memberikan waktu yang cukup untuk bisa menjawab pertanyaan yang diajukan.
3.      Penggunaann pertanyaan pelacak. Ada tujuh teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan oleh seorang yang digunakan oleh seorang guru :
a.             Klarifikasi. Jika salah satu siswa ada yang menjawab pertanyaan guru dengan kalimat yang kurang tepat. Maka guru memberikan  kesempatan siswa lain untuk menjawab pertanyaan dengan yang lain sehingga jawaban siswa yang lebih baik lagi.
b.            Meminta siswa memberikan alasan. Guru dapat meminta siswa untuk memberikan bukti yang menunjang kebenaran suatu pandangan yang diberikan dalam menjawab pertanyaan. Contoh : mengapa kamu mengatakan demikian ?
c.             Meminta kesepakatan kepada siswa lainya. Untuk menyatakan persetujuan atau penolakan  untuk siswa yang menjawab. Contohnya : siapa yang setuju dengan jawaban  itu dan mengapa ?
d.            Meminta ketepatan jawaban. Jika jawaban siswa belum tepat maka  guru diperbolehkan melemparkan pertanyaan kepada siswa yang lain agar dapat menemukan jawaban yang benar.
e.             Meminta jawaban yang lebih relevan. Mengajukan pertanyaan yang memungkinkan siswa menilai kembali jawabanya atau mengemukakan kembali jawaban yang lebih benar
f.             Memita contoh jika ada  siswa yang kurang paham dalam memahami jawaban siswa yang menjawab pertanyan yang pertama.
g.            Meminta jawaban yang lebih kompleks. Guru memberikan penjelasan agar jawaban siswa menjadi lebih kompleks dan mampu menemukan ide-ide penting lainya. Contohnya : dapatkah kamu memberikan penjelasan yang lebih luas lagi dari jawaban yang dikatan tadi.
4.      Peningkatan adanya interaksi. Ada 2 cara guru untuk menghilangkan perananya sebagai penanya sentral. Guru mencegah pertanyaan yang dijawab langsung oleh seorang siswa tetapi siswa diberi kesempatan singkat untuk mendiskusikan jawaban nya untuk  didiskusikan. Jika siswa mengajukan pertanyaan, guru tidak segera menjawab pertanyaan dari murid, tetapi melontarkanya kembali pertanyaan tersebut kepada siswa untuk didiskusikan. Komponen ini dapatmembantu siswa memberikan komentar yang wajar dan mampu mengembangkan cara berfikir siswa.
c.      Prinsip-Prinsip Keterampilan Bertanya
Prisip-prisip yang harus diperhatikan dalam menggunakan keterampilan bertanya antara lain:
1.             Kehangatan dan keantusiasan
Suasana pembelajaran harus diciptakan dalam kondisi yang menyenangkan, sehingga merasa nyaman dan betah dalam belajar. Salah satu upaya mengembangkan suasana pembelajarana yang menyenangkan antara lain yaitu bagaimana pertanyaan yang diajukan memiliiki nuansa psikologis yang hangat dan mendorong semangat belajar yang tinggi.

2.            Memberikan waktu berfikir
Setelah guru mengajukan pertanyaan hendaknya tidak langsung menunjuk salah seorang dari siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukannya tetapi memberikan kelonggaran (waktu) kepada siswa untuk memikirkan atau menemukan jawaban atas pertanyaannya.




2.3.      Jenis-Jenis Pertanyaan dalam Mendemonstrasikan  Pertanyaan
Jenis-jenis pertanyaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1.            Klasifikasi Pertanyaan Menurut Taksonomi Bloom
Menurut Beni (2008), Taksonomi Bloom merupakan salah satu cara yang dipakai dalam merumuskan tujuan pengajaran. Taksonomi ini dapat juga diterapkan untuk mengklasifikasikan pertanyaan yang diajukan guru di kelas.
Ada tiga kawasan atau disebut juga ranah (domein) yang dikemukan Bloom dan kawan-kawan dalam taksonomi tersebut ialah: kognitif (yang menyangkut aspek pikir); afektif (yang menyangkut aspek sikap); psikomotor (yang menyangkut aspek keterampilan).
Dalam kaitannya dengan pertanyaan ini, maka domein yang digunakan ialah kognitif oleh karena seseorang yang bertanya berarti ia berpikir (aspek pikir yang diutamakan). Untuk domein kognitif ini ada enam tingkatan, yang masing-masing tingkat dituntut proses berpikir yang berbeda. Sesuai dengan tingkat kesukarannya dari keenam tingkatan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua golongan ialah:
a.       Pertanyaan kognitif tingkatan yang lebih rendah:
1)      pengetahuan (knowledge)
2)      pemahaman (comprehension)
3)      penerapan (application)
b.      Pertanyaan kognitif tingkatan yang lebih tinggi:
1)      analisis (analysis)
2)      sintesis (synthesis)
3)      evaluasi (evaluation)

Dari keenam tingkatan tersebut secara berturut-turut akan diuraikan sebagai berikut:
a.    Pertanyaan pengetahuan
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan penalaran dalam kategori yang terendah, yang hanya menuntut siswa untuk dapat mengungkapkan kembali pengetahuan tentang fakta, kejadian, definisi dan sebagainya. Siswa hanya dituntut mengingat kembali apa yang dipelajarinya. Kata-kata yang sering digunakan untuk pertanyaan pengetahuan ini antara lain: Apa?, Siapa?, Bilamana?, Di mana?, Sebutkan!, Ingatlah istilah, Kemukakan definisi!, Pasangkan!, Berilah nama!, dan Golongkan!.

b.    Pertanyaan pemahaman
Pertanyaan ini meminta untuk menujukkan bahwa ia telah mengerti atau memahami sesuatu. Ia dikatakan memahami sesuatu berarti ia telah dapat mengorganisasikan dan mengutarakan kembali apa yang dipelajarinya dengan menggunakan kalimatnya sendiri. Beberapa kata yang dapat digunakan untuk pertanyaan pemahaman adalah: Bedakanlah, Terangkan, Simpulkan, Bandingkanlah, Jelaskan dengan kata-katamu sendiri, Terjemahkan, Ubahlah, Berilah contoh, dan Berikan interpretasi.

c.     Pertanyaan penerapan (aplikasi)
Pertanyaan penerapan adalah pertanyaan pertanyaan yang menuntut suatu jawaban dengan menggunakan informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Siswa dihadapkan pada pemecahan masalah sederhana dengan menggunakan pengetahuan yang telah dipelajarinya. Dengan menggunakan konsep, prinsip, aturan, hukum atau proses yang dipelajari sebelumnya, siswa diharapkan dapat menentukan suatu jawaban yang benar terhadap masalah itu. Beberapa kata yang sering digunakan untuk pertanyaan penerapan adalah: Gunakanlah, Tunjukkanlah, Demonstrasikan, Buatlah sesuatu, Carilah hubungan, Tuliskan suatu contoh, Siapkanlah, dan Klasifikasikanlah.

d.    Pertanyaan analisis
Pertanyaan ini merupakan jenjang pertama dari kelompok pertanyaan tingkat tinggi. Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berpikir secara mendalam, kritis, bahkan menciptakan sesuatu yang baru, untuk menjawab pertanyaan analisis, siswa harus mampu menguraikan sebab-sebab, motif-motif atau mengadakan deduksi (dari suatu generalisasi/kesimpulan umum/hukum/teori, dicari fakta-faktanya). Oleh karena itu, pertanyaan analisis tidak hanya mempunyai satu jawaban yang benar, melainkan berbagai alternatif. Pertanyaan analisis menuntut siswa terlibat dalam proses kognitif sebagai berikut:
1)      Menguraikan alasan atau sebab-sebab dari suatu kejadian
2)      Mempertimbangkan dan menganalisis inforamsi yang tersedia agar mencapai suatu kesimpulan atau generalisasi berdasarkan informasi
3)      Menganalisis kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan bukti yang menunjang atau menyangkal kesimpulan/generalisasi itu.
Kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan analisis adalah: Analisislah, Kemukakan bukti-bukti, Mengapa, Identifikasikan, Tunjukkanlah sebabnya, dan Berilah alasan-alasan.

e.     Pertanyaan sintesis
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan tingkat tinggi yang menuntut siswa untuk berpikir orisinil dan kreatif. Dengan pertanyaan ini akan diperoleh kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian atau unsur-unsur agar dapat menjadi suatu kesatuan. Mereka dituntut untuk dapat mengambil suatu kesimpulan dari informasi yang telah diberikan. Siswa tidak hanya menerka jawaban, melainkan harus berpikir dengan sungguh-sungguh. Berikut ini adalah kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan-pertanyaan sintesis: Ramalkanlah, Bentuk, Ciptakanlah, Susunlah, Rancanglah, Tulislah, Bagaimana kita dapat  memecahkan, Apa yang terjadi seaindainya, Bagaimana kita dapat memperbaiki, dan Kembangkan.

f.    Pertanyaan evaluasi
Pertanyaan ini menuntut proses berpikir yang paling tinggi dan untuk dapat menyatakan pendapat atau menilai berbagai ide, karya seni, pemecahan masalah serta alasan-alasan keputusannya, harus digunakan kriteria-kriteria tertentu. Pertanyaan evaluasi dapat dikategorikan sebagai berikut:
1)      pertanyaan yang meminta siswa memberikan pendapat tentang berbagai persoalan
2)      pertanyaan yang menilai suatu ide
3)      pertanyaan yang meminta siswa menetapkan suatu cara pemecahan masalah
4)      pertanyaan yang meminta siswa menetapkan karya seni terbaik.



2.            Pertanyaan Berdasarkan Maksudnya
Menurut Hutasoit (2010), pertanyaan berdasarkan maksudnya, terdiri atas:
a.         Pertanyaan retoris (rhetorical question) adalah pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh guru, dengan maksud hanya menyampaikan informasi kepada peserta didiknya.

b.            Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question) adalah pertanyaan yang bermaksud memberi arah atau menuntun peserta didik sehingga dapat menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepadanya. Pertanyaan ini diperlukan jika guru ingin agar peserta didiknya memperhatikan dengan seksama bagian-bagian tertentu atau pokok inti dari bahan yang disajikannya.

c.          Pertanyaan menggali (probing question) adalah pertanyaan lajutan yang dapat mendorong peserta didik untuk lebih mendalami jawaban atas pertanyaan yang diajukan sebelumnya. Jenis pertanyaan ini dimaksudkan untuk mendorong peserta didik meningkatkan kuantitas dan kualitas jawaban yang diberikan.

3.      Pertanyaan Berdasarkan Tujuannya
Menurut Wartono (2003), pertanyaan berdasarkan maksudnya terdiri atas:
a.   Pertanyaan Kognitif
Pertanyaan kognitif adalah pertanyaan yang dilakukan guru kepada siswa dengan tujuan untuk menguji pengetahuan, pemahaman, dan pendapat siswa tentang materi pelajaran. Contohnya dalam ilmu fisika: “ Apa yang dimaksud dengan tekanan?”

b.  Pertanyaan Performansi
Pertanyaan performansi adalah pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dengan tujuan agar siswa melakukan penampilan/performansi sesuai dengan yang dianjurkan guru. Contonya: “ Bisakah Kamu mengerjakan soal itu di papan tulis?”.



c.    Pertanyaan Konsekuensi
Pertanyaan konsekuensi adalah adalah pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dengan tujuan agar siswa menjelaskan atau memberikan alas an terhadap tindakan ataupun pendapat yang telah dikemukakan. Contohnya:  “Apa yang terjadi ketika tembaga dan kayu didekatkan pada sebuah magnet? Mengapa hal tersebut bisa terjadi?”

d.   Pertanyaan Eksplorasi
Prtanyaan eksplorasi adalah pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dengan tujuan untuk menjajagi sejauh mana pengetahuan dan pengalaman siswa sebelum ia menempuh pelajaran baru. Contonya: setelah guru selesai menjelaskan tentang besaran dan satuan, kemudian meberikan pertanyaan “Kecepatan dan usaha termasuk besaran apa?”.

4.      Pertanyaan Berdasarkan Sifatnya
Menurut Wartono (2003), pertanyaan berdasarkan sifatnya terdiri atas:
a.   Pertanyaan Ingatan
Pertanyaan ingatan adalah pertanyaan yang menghendaki siswa untuk mengenal atau mengingat kembali apa yang telah dipelajari. “ Ada berapa macam besaran di fisika?”

b.   Pertanyaan Pemahaman
Pertanyaan pemahaman adalah pertanyaan yang meminta siswa untuk membuktikan bahwa mereka telah mempunyai pengertian yang cukup untuk menyusun materi yang telah diketahui secara mantap. Contihnya: “ Tolomg jelaskan dengan bahasa kamu sendiri, bagaimana proses terjadinya interferensi pada gelombang cahaya?”.

c.    Pertanyaan Analisis
Pertanyaan analisis adalah pertanyaan yang menghendaki siswa untuk berpikir secara kritis dan mendalam.Biasanya meminta siswa untuk mencari alasan atau sebab dari suatu masalah atau dapat juga dengan menganalisa suatu informansi. Contohnya: “ Mengapa gas kalau dipanaskan tekanannya meningkat?”.


 d.   Pertanyaan Sintesis
Pertanyaan sintesis adalah pertanyaan tingkat tinggi yang meminta siswa untuk menampilkan pikiran yang murni dan kreatif. Contohnya: “ Apa yang terjadi seandainya dua benda yang beratnya berbeda dijatuhkan bersama-sama dari gedung yang tinggi?”
e.   Pertanyaan Evaluasi
Pertanyaan evaluasi adalah pertanyaan tingkat tinggi berdasarkan proses mental yang terlibat di dalamnya. Pertanyaan evaluasi tidak memiliki satu jawaban yang benar mutlak dan tidak mempunyai jawaban tunggal. Contohnya: “ Menurut kalian cara mana yang paling mudah untuk menyelesaikan soal integral ini?”.

5.     Pertanyaan Berdasarkan Caranya
Menurut Wartono (2003), pertanyaan berdasarkan caranya terdiri atas:
a.   Pertanyaan Mengarahkan
Pertanyaan mengarahkan adalah pertanyaan yang diberikan guru untuk menuntun siswa dalam dalam proses berpikir, sehingga siswa dapat menemukan inti permasalahannya. Contohnya: pada saat guru menerangkan tentang sifat-sifat bayangan pada cermin datar, guru menyuruh siswa untuk menggambar bayangan benda di depan cermin datar berdasarkan hukum pemantulan pada cermin datar.

b.   Pertanyaan Menggali
Pertanyaan menggali adalah pertanyaan lanjutan yang mendorong siswa untuk lebih mendalami maksud dari pertanyaan yang diajukan sebelumnya, dan meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanyaan sebelumnya.

c.    Pertanyaan Memancing
Pertanyaan memancing adalah pertanyaan yang bertujuan untuk memancing ide-ide siswa secara original, sehingga siswa dapat memberikan jawaban secara tepat, jujur, benar, tidak malu, dan takut menjawabnya.




BAB III
PENUTUP

3.1.  Kesimpulan
   Seorang guru professional sebaiknya telah mengikuti beberapa pelatihan yang berkaitan dengan keterampilan dasar mengajar. Dalam keterampilan dasar mengajar tersebut ada 8 keterampilan yang dapat digunakan oleh guru selama proses belajar mengajar yaitu,  keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.

Dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh seorang guru tidaklah lepas dari guru memberikan pertanyaan dan murid memberikan jawaban yang diajukan. Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang paling sederhana tetapi berfikir mendasar. Keterampilan bertanya dipersyaratkan untuk keterampilan lainya yang lebih kompleks. Pertanyaan diajukan dengan maksud memberikan dorongan kepada siswa agar dapat mengajukan pendapat mengajak siswa berfikir atau sekedar bahan apersepsi untuk  mendapatkan umpan balik. Pada hakikatnya dilapangan banyak para guru yang tidak menguasai teknik-teknik dalam memberikan pertanyaan kepada siswa sehingga banyak pertanyaan hanya bersifat knowledge saja artinya kebanyakan hhanya mengandalkan ingatan. Pengertian rasional keterampilan bertanya bertujuan untuk memperoleh informasi untukmemperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berfikir. Pertanyaan yang diberikan bisa bersifat suruhan maupun kalimat yang menurut respon siswa. Ada yang mengatakan bahwa “berfikir itu sendiri adalah bertanya” bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal. Respon yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berfikir.
































DAFTAR PUSTAKA

Albantati, Fadlie. 2010. Keterampilan Bertanya, (online), 
(http://keterampilan-bertanya-fadli_files/navbar.htm, diakses 17 Agustus 2011).
 Beni. 2008. Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut, (online),
Hutasoit, Amelia. 2010. Keterampilan Bertanya, (online), (http://callmeamel.blogspot.com/2010/07/keterampilan-bertanya.html, diakses 17 Agustus 2011).
Sofa, Pakde. 2008. Keterampilan Bertanya, Mendengar dan Evaluasi
dalam pembelajaran Fisika, (online), 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PEMBELAJARAN TERPADU tentang " Hakikat Pembelajaran Terpadu"

makalah metodologi Penelitian tentang "Ragam Penelitian "